Sobat sabit,....udah dengar kabar gembira ini?....kalo belum akan saya beritahu. Kabar gembira ini boleh disebarluaskan sampai ke ujung dunia sekalipun. Mengapa ? karena semua mahluk di planet bumi ini perlu tahu dan harus mendengarnya. Yah,....Pameran WPAP (Wedha's Pop Art Portrait) perdana akan dilangsungkan di Grand Indonesia pada tanggal 27 September 2010 sampai dengan 07 Oktober 2010. Pada pameran ini akan berlangsung pula demo pembuatan gambar versi WPAP oleh para master WPAP. Nah, Anda yang kurang mengerti tentang WPAP di sana nanti akan dijelaskan secara detil oleh Sang Pioneer di bidang WPAP yang tidak lain adalah Pak Wedha Abdul Rasyid.
Selain Anda disuguhi hidangan gambar - gambar penuh warna, juga akan di temui beberapa souvenir khusus untuk Anda. Yah,....jangan sampai tidak datang yah....sayang jika even berharga ini terlewati begitu saja.
Oh yah, secara kebetulan gambar WPAP saya ikut mejeng juga loh pada Pameran WPAP I meski cuma dua buah karya. So....tunggu apa lagi....ajak teman-teman, sahabat, pacar, keluarga Anda agar berkunjung ke Pameran WPAP I.
Okay, bro sis....and all my plen......di tunggu kehadiran Anda...
Upacara Pembukaan Diklat Teknis Fungsional
Upacara Pembukaan Diklat Teknis Fungsional Perkara Pemilu Legislatif 2014.
Diklat Training Officer Course (TOC)
Suasana Kelas Usai Belajar Diklat Training Officer Course (TOC)yang diikuti Pejabat dan Staf Pusdiklat Teknis Peradilan 2013
Kunjungan ke Pusdiklat BPK Jakarta
Kunjungan ke Pusdiklat BPK Jakarta dalam rangka Obeservasi Lapangan dalam kegiatan Diklat Training Officer Course (TOC)
Lokakarya E-Learning
Suasana Kelas dalam Lokakarya E-Learning
Diklat PHI dan Perikanan
Diklat PHI dan Perikanan
Serius
Kabid. Program dan Evaluasi dampingi Kapusdiklat Teknis Peradilan
Kegiatan Diklat Pilkada
Foto Bersama
Kegiatan Diklat Teknis Fungsional
Diklat Teknis Fungsional Perkara Pemilu Legislatif
Foto Bersama
Foto Bersama Pimpinan Balitbang Diklat Kumdil M.A.R.I
Diklat Terorisme
Foto Bersama Pimpinan Balitbang Diklat Kumdil M.A.R.I
Rapat Penyusunan Kurikulum dan Silabus
Sambutan Kapusdiklat Teknis Peradilan
Jumat, September 24, 2010
Minggu, Maret 14, 2010
UNAS UNIVERSITAS SWASTA TERTUA DI INDONESIA
Unas didirikan pada 15 Oktober 1949 atas prakarsa cendikiawan terkemuka saat itu yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). Para pendiri Unas meliputi: Mr. Sutan Takdir Alisjahbana, R. Teguh Suhardho Sastrosoewingno, Mr. Soedjono Hardjosoediro, Prof. Sarwono Prawirohardjo, Mr. Prajitno Soewondo, Hazil, Kwari Kartabrata, Prof. Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, R. M. Soebagio, Ny. Noegroho, Drs. Adam Bachtiar, Dr. Bahder Djohan, Dr. Leimena, Ir. Abd Karim, Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro, Mr. Ali Budiharjo, Poerwodarminta, Mr. Soetikno, Ir. TH. A. Resink, Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Noegroho, Soejatmiko, H. B. Jassin, Mochtar Avin, L. Damais, M. Akbar Djoehana, Nona Boediardjo, dan Nona Roekmini Singgih.
Usaha yang awalnya dirintis para pendiri Unas/anggota PMIK pada tahun 1946 adalah mengadakan kursus-kursus meliputi bidang:
• Ekonomi
• Sosiologi
• Politik
• Filsafat
Kursus-kursus yang dipimpin oleh Drs. Adam Bachtiar tersebut dimaksud untuk memberi dasar pemahaman terhadap Ilmu Pengetahuan bagi setiap warga negara dalam tanggung jawabnya mengisi kemerdekaan. PMIK lalu membuka SMA sore bagi para pelajar yang bekerja di waktu pagi untuk melanjutkan pengetahuan dan mendapatkan kemajuan pada tahun yang sama.
Pelayanan PMIK kemudian dikembangkan pada perguruan tinggi Akademi Nasional. Para lulusan SMA yang tidak ingin masuk ke universitas milik Belanda saat itu, Universiteit van Indonesia (kini Universitas Indonesia), sangat antusias mendaftarkan diri pada Akademi Nasional yang menjadi cikal bakal Universitas Nasional. Perkuliahan pertama yang diadakan di kampus Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada 15 Oktober 1949, menjadi momentum historis yang diperingati sebagai hari kelahiran Universitas Nasional.
Dipilihnya nama akademi dan bukan universitas pada saat itu semata-mata untuk menghindari peraturan kolonial di Jakarta yang tidak mengizinkan dibukanya perguruan tinggi berbentuk Universitas oleh kalangan bumiputera. Akademi Nasional pada awalnya membawahi 5 (lima) fakultas, meliputi:
• Fakultas Sosial, Ekonomi dan Politik
• Fakultas Biologi
• Fakultas Matematika dan Fisika
• Fakultas Sastra Indonesia
• Fakultas Sastra Inggris
• Meskipun berstatus swasta, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta telah memberikan pengakuan dan persamaan penuh kepada Akademi Nasional dengan surat No. 548/ S pada 22 Desember 1949. Perkembangan legalisasi selanjutnya, melalui Notaris Mr. R. Soewandi, Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan berubah menjadi Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) pada 1 September 1954 dan Akademi Nasional selanjutnya mengukuhkan namanya sebagai Universitas Nasional.
• Tidak hanya dalam lingkup pendidikan, Sivitas Akademika Universitas Nasional pada awalnya juga terlibat aktif sebagai garda terdepan perjuangan menentang kolonial Belanda di Jakarta. Atas dedikasi itu juga maka pada saat merayakan lustrum Universitas Nasional yang kedua, 15 Oktober 1959, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, menganugrahkan gelar “Universitas Perjuangan”.
• Seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat, Unas terus berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dengan membuka program studi maupun fakultas baru. Sementara untuk pembukaan program Diploma, YMIK berkonsentrasi dengan membuka Akademi Bahasa Asing (ABA) Nasional (1970), Akademi Akuntansi Nasional (1974), serta Akademi Tourisme dan Perhotelan Nasional (sekarang Akademi Pariwisata Nasional). Hingga saat ini, Unas dan Akademi-akademi Nasional telah membuka 32 program studi pada tingkat Pascasarjana, Sarjana dan Diploma yang akan terus dikembangkan lagi.
• Pengembangan juga dilakukan melalui pembentukan unit-unit kelembagaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, penelitian, pemberdayaan masyarakat, publikasi, dan kebudayaan, yang berinduk pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Lembaga tersebut bertujuan: "Melakukan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi dan seni melalui kegiatan penelitian. Mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni melalui peningkatan relevansi program Universitas dengan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat."
• Menghadapi laju globalisasi, Unas menyadari bahwa untuk memperkuat daya saing, kerjasama dengan lembaga terkemuka di dalam negeri dan mancanegara terus digencarkan. Kerjasama ini bermanfaat dalam pertukaran informasi; pengembangan program bersama dalam pendidikan, riset, pemberdayaan masyarakat hingga konservasi alam; transfer/alih teknologi, pertukaran dosen dan mahasiswa serta beasiswa.
• Melalui proses perkuliahan yang dinamis, para mahasiswa didorong aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui berbagai media, aktif berdiskusi dan bekerjasama dengan tim, aktif mempresentasikan gagasan, serta kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah (problem solving). Melalui proses perkuliahan yang diimbangi kecerdasan mental dan spiritual, mahasiswa Unas diarahkan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan pornografi.
Langganan:
Postingan (Atom)