Social Icons

Pasukan Diklat Teknis Peradilan

Upacara Pembukaan Diklat Teknis Fungsional

Upacara Pembukaan Diklat Teknis Fungsional Perkara Pemilu Legislatif 2014.

Diklat Training Officer Course (TOC)

Suasana Kelas Usai Belajar Diklat Training Officer Course (TOC)yang diikuti Pejabat dan Staf Pusdiklat Teknis Peradilan 2013

Kunjungan ke Pusdiklat BPK Jakarta

Kunjungan ke Pusdiklat BPK Jakarta dalam rangka Obeservasi Lapangan dalam kegiatan Diklat Training Officer Course (TOC)

Lokakarya E-Learning

Suasana Kelas dalam Lokakarya E-Learning

Diklat PHI dan Perikanan

Diklat PHI dan Perikanan

Serius

Kabid. Program dan Evaluasi dampingi Kapusdiklat Teknis Peradilan

Kegiatan Diklat Teknis Fungsional

Diklat Teknis Fungsional Perkara Pemilu Legislatif

Foto Bersama

Foto Bersama Pimpinan Balitbang Diklat Kumdil M.A.R.I

Diklat Terorisme

Foto Bersama Pimpinan Balitbang Diklat Kumdil M.A.R.I

Rapat Penyusunan Kurikulum dan Silabus

Sambutan Kapusdiklat Teknis Peradilan

Minggu, Maret 06, 2011

Louis Armstrong


Auditorium sudah dipadati oleh penonton. Aura kegembiraan tampak memancar dari tiap orang yang sudah dari tadi menunggu. Saat Band melantunkan intro lagu “Hello Dolly” para penonton bertepuk tangan dan bersorak histeris memenuhi ruang yang dari tadi hanya dipenuhi oleh bunyi gumam penonton yang mirip suara lebah.
Dengan langkah mantap Louis Armstrong berjalan menuju mikrofon dengan tangan kanan memegang terompet dan tangan kiri menggenggam saputangan. Dan saat Louis mulai melantunkan “Hello…Dolly…oh…Hello…Dolly” suara gemuruh penonton semakin menjadi, sehingga nyaris bait pertama yang dinyanyikan Louis tidak terdengar. Suara serak yang menjadi ciri khas Louis menggema memenuhi auditorium. Suara serak ala Louis juga menjadi ilham beberapa musisi jazz tanah air seperti Bill Saragih.
Lagu ini direkam Louis pada Tgl.15 Februari 1964, dan segera menjadi “hits” seantero negeri bahkan berhasil mendesak “The Beatles” beberapa tangga ke bawah. Louis dilahirkan di daerah negro di New Orleans; di kawasan yang dikenal sebagai Storyville, pada tanggal 4 Juli. Louis pertama kali belajar musik pada seorang musisi bernama King Oliver, dan si negro ini belajar dengan sangat cepat, sampai ia kemudian diminta untuk menggantikan posisi Oliver dalam band yang cukup terkenal saat itu “Kid Ory and His Creole Jazz Orchestra.” Lalu pada tahun 1922 Louis bergabung dengan “Tuxedo Jazz Band,” di tahun itu juga Oliver mengundang Louis ke Chicago untuk bermain trumpet bersama di Lincoln Gardens.
Setelah dua tahun di Chicago, King Oliver dan Louis membuat sejarah dalam musik. Di kota angin tersebut Louis merekam solo perdananya “Chimes Blues.” Pada bulan September 1924 Louis bergabung dengan konglomerat musik Henderson. Bersamanya Louis menampilkan kualitas dan gaya permainan solo terompet yang begitu memukau dan tidak pernah didengar oleh para pengamat musik jazz di New York. Pengetahuan dan karya-karya musik yang dipelajari Louis dari Oliver menjadi bekal dan pemicu untuk terus bekerja sama dengan staf aranger Henderson yaitu Don Redman. Louis bergabung dengan Henderson kurang lebih satu tahun sebelum menghembuskan nafas yang terakhir pada tanggal 6 Juli 1971.

BB King : Legenda yang Hidup


BB King semula adalah pemusik blues yang hingga awal tahun 1960-an hanya dikenal terbatas dikalangan warga kulit hitam. Yang berjasa memperkenalkan BB King pada audiens anak-anak muda kulit putih dan audiens di dunia luar yang lebih luas, menariknya, adalah grup legendaris rock and roll asal Inggris, The Rolling Stones. Memang para personel The Rolling Stones, terutama Mick Jagger dan Keith Richard, adalah pencinta musik blues Amerika. Pada tahun 1969, The Rolling Stones meminta idolanya BB King untuk membuka 18 konser mereka di berbagai tempat di Amerika Serikat.

Riley B King atau BB King dilahirkan 16 September 1925 di Itta Bena, Mississippi, dekat kawasan Indianola. Masa belianya dimulai dengan mengamen. Terkadang dalam semalam, ia bermain di beberapa tempat. Pada 1974, BB menumpang hidup di Memphis demi mengejar karier musiknya. Memphis merupakan wilayah berpengaruh bagi komunitas pemusik Selatan, yang mendukung penemuan karya musik terluas dari segala gaya Afrika Amerika.

Di sana BB (Blues Boy) menetap dengan tantenya, Bukka White, salah seorang pemain blues kenamaan saat itu. Bukka White membantu menyekolahkan BB dalam seni musik blues. Lagu andalan awal BB adalah “Three O’Clock Blues” yang kemudian melambungkan namanya. Sebagai gitaris blues, BB kemudian berhasil mengembangkan gaya tersendiri.

Ia terinspirasi Blind Lemon Jefferson, T-Bone Walker dan sejumlah gitaris tenar lain. Semua itu digabungkannya dengan akurasi lekuk gaya vokalnya yang rumit, dan teknik vibrato pada tangan kirinya. Model permainannya itu mampu mempengaruhi ribuan gitaris penerus, dari Eric Clapton dan George Harrison hingga Jeff Beck. BB berhasil menggabungkan corak musik tradisional blues, jazz, swing, pop mainstream yang menjadi titik tolak ke arah sound yang unik.

BB King, dengan gitarnya yang dinamainya Lucille, dalam tur Eropa terakhirnya, telah mengucapkan salam perpisahan dengan emosional kepada para penggemarnya di “Montreux Jazz Festival 2006” tahun lalu. Gitaris bergelar King of Blues itu telah ikut festival jazz internasional tersebut dalam lebih dari 20 tahun.

Walau King telah memasuki usia uzur dan menderita diabetes. Ia muncul di atas pentas festival jazz itu bersama artis-artis jazz dari negara tuan rumah pada malam akhir konser mereka di kota tempat berlibur di tepi Danau Geneva, Swiss, tersebut. Para penyanyi Gladys Knight, Barbara Hendrick, Randy Crawford, dan Leela James; gitaris-gitaris John Mclaughlin dan Stanley Clarke; pemain-pemain keyboard Joe Sample dan George Duke; serta peniup saksofon David Sanborn; menyampaikan hormat mereka kepada sang King of Blues. "Mestinya saya menyampaikan salam perpisahan setiap malam," ucap King, yang menyanyi dan bermain gitar sambil duduk, dalam penampilannya selama dua setengah jam hingga dini itu. "Saya akan menangis lagi, periode ini tak ubahnya lapisan gula pada kue saya, tidak mungkin dilepas dengan cara yang lebih baik lagi dari sekarang," tuturnya penuh emosi.
(sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5902338) 

Bob James Sang Pianis Jazz


Mendengarkan permainan Bob James, laksana mendengarkan lantunan keindahan, ketenangan, dan harmony. Sentuhan nada-nada jazz yang tidak berkesan berat seperti kebanyakan musik jazz, menjadikan musiknya mudah sekali untuk dinikmati. Pemain piano dan keyboard ini lahir tanggal 25 Desember 1939 dengan nama Robert McElhiney James. Nama Bob James baru mencuat ketika ia menciptakan lagu berjudul “Angela” yang menjadi soundtrack dalam film Taxi, dan juga dalam lagunya berjudul “Nautilus” dan “Westchester Lady” yang berirama klasik-fusion.
Selain bersolo karir, Bob juga merilis album duet, diantaranya dengan Earl Klugh, Kirk Whalum dan David Sanborn. Di albumnya bersama Earl Klugh yang diberi judul “One on One”, Bob berhasil memperoleh Grammy Award untuk kategori “Best Pop Instrumental Performance of 1981″.
Warna musik Bob James yang kebanyakan berirama “Smooth-Jazz” juga dianggap memiliki peran yang sangat penting bagi lahirnya jenis musik “Hip-Hop,” hal ini dapat dilihat dari dua lagunya yang cukup terkenal yaitu “Nautilus dan Take Me to the Mardi Grass” yang diciptakannya tahun 1975 dalam album berjudul “Two”.
Pada tahun 1991 Bob mendirikan sebuah Supergrup Smooth Jazz dengan nama Fourplay. Anggota dari grup ini adalah nama-nama yang sudah tidak asing lagi dalam dunia musik Jazz seperti: Lee Ritenour pada gitar, Nathan East pada Bass, Harvey Mason pada drum dan Bob sendiri pada piano. Mulai berdirinya hingga saat ini grup ini sudah merilis 11 album. Album terakhirnya berjudul “Energy” yang dirilis tahun 2008. Sementara Bob sendiri secara keseluruhan (baik yang ber-solo karir maupun yang berkolaborasi) sudah merilis 43 album. Album yang terakhir berjudul “Christmas Eyes” tahun 2008, ia rilis bersama putri tercintanya Hillary James yang sekarang secara perlahan namun pasti mulai mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi jazz.
(sumber : http://suaranada.wordpress.com)

 

Komentar Tamu

Mengenai Saya

Foto saya
Tinggi di sebuah kota kecil, depok jawa barat, kalo mo kerumah koe dan nggak ketemu tanya aja ama tukang pos, dijamin Anda akan tersesat lebih jauh. Nah, mendingan kontak aja di viruscinta18@gmail.com. Mudah bukan,...Tetap semangat dan berkreatifivitas....Salam.

Link Penting

Sample Text