Lomba Menulis Artikel
Sebetulnya dah lama mo posting seputar alasan dan tujuan saya ngeblog. Namun baru kali ini kesampaian, dan yang paling mengasyikan lagi artikel ini sengaja saya ikut sertakan dalam kontes blog “artikel lepas” yang diselenggarakan oleh tetangga saya, R-Adha.com (kebetulan doi satu RW cuma beda RT, bro….wkakaka,…just kidding). So, seperti pepatah mengatakan “yang digoyang yang makan jengkol ampe kejengkolan”, artinya ; “sekali goyang dapat dua senggolan”. Intinya, kalah menang nggak jadi soal, tetapi kalo menang hatipun senang”.
Wkekekehkeh….yah, namanya juga usaha, bro….
Oke, kita kembali pada topik pembicaraan. Uf, tadi ampe dimana yah?....yeh, maklum dah tua jadi pelupa. Hm, oh ya, bicara soal alasan dan tujuan ngeblog…. Begono, sobat, jika kita bicara alasan dan tujuan hal pertama yang perlu diingat adalah unsur inspirasi dan motivasi. Terus terang, saya terinspirasi ngeblog ketika mengetahui rekan-rekan “reporo” banyak menggunakan weblog personal sebagai media tuk mencurahkan asprirasi, curhat, bahkan ajang penyambung silahturahmi, setelah chatting dirasakan kurang memadai lagi untuk bercorat coret tulisan (belakang baru diketahui ternyata anak-anak reporo juga telah membuat social network). Maka, saya pun memutuskan untuk mengikuti jejak mereka, membuat blog..! Dan pilihan pertama saya membuat blog jatuh pada aplikasi yang bernama Wordpress.com. Hanya saja blog pertama yang saya buat ini umurnya tak lebih dari satu hari. Sebab setelah saya memberikan judul blog pada wordpress.com selanjutnya saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi alias bingung bagaimana cara memposting artikel? Nah loh….Tengok kanan-tengok kiri nggak ada yang bisa bantu. Pingin bertanya ama temen-temen reporo tapi koq malu rasanya…hkhkkk, pepatah mengatakan “malu bertanya sesat di jalan”. Jadilah wordpress.com sebagai kuburan pertama blog saya. Namun seperti pepatah mengatakan juga “Failure is not anything end, but is delaying successfulness.” Berangkat dari ketidaktahuan soal dunia ngeblog, saya mengambil jalan pintas (bunuh diri, hayah …ngawur), beli bukulah, coy… Berbekal buku pintar yang saya beli, disitu banyak ditemukan berbagai cara membuat weblog yang salah satunya adalah dengan aplikasi blogspot.com.
Singkat cerita, setelah blogspot dibuat dengan nama viruscinta18 (yang diambil dari nama nickname di reporo), lagi-lagi saya bingung mo posting apa. Masalahnya waktu membuatnya dadakan, bro… ngga ada konsep, planning ataupun program, akhirnya saya hanya bisa memposting foto-foto para reporomania. Hingga suatu ketika ada seorang rekan reporo berceloteh di shoutmix, katanya “Oom, postingannya mana, koq cuma foto doang?”
Jelas ini sebuah tamparan yang cukup telak menusuk hati (jieh, emang bisa ati ditampar yah, bro?). Akhirnya, lama juga saya termenung, merenungi makna kata-kata rekan saya itu. Ternyata, membuat weblog itu mengandung konsekuensi logis, yaitu kita dituntut lebih aspiratif, inovarif dan kreatif. Itupun kalo kita mau dianggap sebagai seorang blogger. Kalo cuma sekedar iseng belaka mah, mendingan blog ente jangan sekali-kali dipublikasikan, coy….yup, ini hanya sekedar saran aja yah…
Motivasi Ngeblog
Setelah saya merasa cukup puas membangun komunitas dengan sesama rekan blogger, dengan cara silahturahmi tentunya, saya kembali dihadapkan pada sebuah jalan dilematis. Apakah tujuan ngeblog hanya sebagai pengisi waktu luang, hanya sekedar ikut-ikutan atau sama sekali tidak bertujuan? Pusing, bro memikirkannya. Pernah sih bercita-cita menjadi seorang kapiten (weks, ngga nyambung neh…), hehehe, awalnya saya pengin banget sambil ngeblog juga dapat penghasilan tambahan, coy…yah, kayak rekan-rekan blogger lainnya yang sukses meraup dollar atau rupiah lewet ngeblog. Dan itu ternyata pernah saya coba melamar di Google Adsense tetapi ngga pernah diterima. Putusa asa? Hampir, namun segera bangkit lagi setelah rekan-rekan memberi support katanya ada Adsense lokal yang mau diajak kerja bareng. Syaratnya cuma masang banner iklan. Begitu mudahnya persyaratan itu saya pun langsung memasang banner iklan. Walhasil, blog saya pun berubah mirip seperti pasar kaget, penuh barang dagangan. Sebulan, dua bulan saya menunggu dan berharap rekan-rekan blogger sudi mengklik iklan yang saya pajang. Memasuki bulan ketiga saya mencoba memeriksa saldo, berapakah penghasilan saya selama ini? Eng, ing eng,…satu persatu saldo mulai diliat, diraba dan diterawang. Hasilnya?.....hikhikhik,…malu ah. Yang pasti, ternyata saya bukanlah seorang tipe pedagang atau barang kali saya tidak punya bakat untuk itu. Saya pun akhirnya memutuskan untuk mengurangi banner-banner iklan.
Belajar dari pengalaman-pengalaman itu saya coba untuk mengambil hikmahnya. Setidaknya, walau saya gagal dalam segi bisnis, tapi saya merasa tidak gagal untuk menjadi seorang sahabat blogger. Saya masih bisa berharap, untuk menjadi diri sendiri, menjadi seorang blogger yang tulus dan ikhlas dan menjadikan ngeblog sebagai panggilan jiwa. Cuma itu yang bisa saya goreskan dalam postingan kali ini. Mudah-mudahan tulisan acak kadul ini punya manfaat, kalo nggak ada, anggap aja sebagai intermezzo, bro…soalnya pada saat saya menulis artikel ini penyakit kejang otot pada leher benar-benar sangat menyiksa. Jadi kurang focus neh nulisnya. Saya hanya berharap, mudah-mudahan kita tetap semangat untuk berbuat yang terbaik dalam dunia ngeblog. Okey, bro…sukses selalu …