Misteri Munculnya Zodiak ke 13

Jika Anda lahir diantara tanggal 23 September s/d 23 Oktober ? itu berarti Anda berada dalam naungan zodiak Libra. Nah, menurut hitungan astrologi terdapat 12 zodiak, seperti Pices, Aries dan lain sebagainya. Penghitungan zodiak ini sudah diketahui pada masa kejayaan Babylonia dan Yunani Kuno sekitar abad ke 5 SM. Para Astrolog pada zaman itu membagi wilayah langit yang dilalui matahari yang berbentuk sabuk menjadi 12 bagian, dan masing-masing bagian dihuni satu rasi bintang. Ke 12 rasi tersebut inilah yang kemudian disebut sebagai Zodiak. Saat posisi matahari berada di dalam rasi tertentu, misalnya rasi Aries, maka orang yang lahir pada saat itu dikatakan berzodiak Aries.

Begitulah cara orang-orang jadul (jaman dahulu, maksudnya) melakukan penelitian terhadap alam semesta. Pada masa kini, dengan dibantu oleh peralatan “teropong bintang” yang canggih, para astronom yang bergabung dalam International Astronom Union (IAU), telah melakukan riset panjangnya terhadap tata surya ini. Dalam risetnya mereka membagi langit menjadi 88 kapling (emang di bumi aja yang tanahnya bisa dikapling buat perumahan?...).

Kesimpulan dari para jawara astronomi ini sungguh mengejutkan, sebab telah terjadi perubahan batas wilayah di sabuk zodiak. Mereka telah menemukan sebuah rasi baru yang semula tidak termasuk dalam jajaran zodiak seperti yang selama ini kita kenal. Rasi baru ini berada antara rasi Scorpion dan rasi Sagitarius, yang oleh para penemunya diberi nama Ophiuchus, sekaligus merupakan Rasi ke 13. Sayangnya, penemuan pada tahun 1930 ini oleh pihak IAU tidak pernah dipublikasikan ke masyarakat secara luas. Pertimbangannya didasarkan pada kepentingan ilmiah, bukan astrologi. Apalagi untuk ramal-meramal nasib berdasarkan zodiak.

Jika dihubungkan dengan angka 13, yang menjadi pertanyaan kita akankah dengan hadirnya rasi baru akan membawa manfaat, atau sebaliknya membawa petaka? Mana kutahu…tanyakan aja pada rumput yang bergoyang, begitu kata Kang Ebiet G. Ade. Ops, tunggu dulu…ada sedikit catatan neh… berkaitan dengan tulisan ini perlu juga disampaikan, bahwa Suku Maya jauh sebelumnya telah meramalkan keadaan alam semesta ini. Sampai kemudian Dr. Jose Arguelies penasaran dan mempelajari pesan Suku Maya. Dalam bukunya, The Mayan Facter, dia menyebutkan bahwa dalam penanggalan Maya tercatat system galaksi tata surya sedang mengalami siklus besar yang berjangka 5.200 tahun lebih. Waktunya dari tahun 3113 SM sampai 2112 M.

Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintas sebuah sinar galaksi yang berasal dari inti galaksi. Diameter jarak sinar galaksi ini secara horizontal ialah 5123 tahun bumi.

Orang Maya percaya bahwa setelah semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya “Penyelarasan galaksi”.

Nah, siklus ini akan mencapai puncak tepatnya pada tanggal 21 Desember 2012, yang akan menjadi hari berakhirnya peradaban manusia alias KIAMAT.

Sodara-Sodari, …sebetulnya aku enggan banget nulis artikel ini abis serem banget sih. Padahal aku kan pingin hidup seribu tahun lagi…..(wakakak, yang punya umur seribu tahun itu kan miliknya seorang penyair iya kan?)

(dari berbagai sumber)