Kematian memang merupakan takdir Tuhan, termasuk kematian yang dialami oleh saudara-saudara kita atas musibah jebolnya tanggul Situ Gintung. Kita memang tidak bisa mengelak datangnya takdir, tetapi bukan berarti kita mengkambing hitamkan takdir itu sendiri. Seolah Tuhan itu kejam, Tuhan tidak belas kasihan terhadap hamba-hamba-Nya. Sekali-kali tidak….jangan berfikir naïf seperti itu, jangan pula Anda berfikiran itu semua atas kehendak-Nya. Sebaliknya, mari kita intropeksi diri. Telah digariskan bahwa manusia adalah khalifah di bumi ini yang dipercaya Tuhan untuk memelihara, merawat dan melestarikan ekologis sumber daya alam.
Memanfaatkan dan mengeksploitasi alam adalah bagian dari salah satu cara untuk mempertahankan hidup dan kehidupan ini. Namun bila dilakukan dengan melampaui batas kelestarian ekologis, apatah tidak mungkin akan mengundang bencana? Yang pada akhirnya akan mempercepat pula datangnya kematian bagi setiap makhluk hidup, seiring dengan munculnya beragam bencana dan musibah.
Fenomena inilah barang kali yang mendasari tragedi di Situ Gintung. Sebuah potret kelakuan manusia yang tidak mengindahkan pesan-pesan yang disampaikan oleh alam.
Andaikan saja Situ Gintung dapat berkata, mungkin dia akan berteriak menghardik manusia yang seenaknya membangun rumah-rumah di sekitarnya, menjerit kelu lantaran tak lagi diperlakukan sebagaimana mestinya. Menangis pilu karena tak sanggup lagi menahan beban luapan air yang terus menerus mengkoyak dan menggerus dalam tubuhnya yang telah renta termakan usia.Kini, Situ Gintung telah tertidur pulas setelah menghelakan nafasnya yang bau. Dan kita berharap, semoga itu adalah bau terakhir yang kita hirup. Biarkan Situ Gintung tertidur sepanjang masa.
Dalam damai dan tenang, semoga arwah mereka mendapatkan tempat yang layak di sis-Nya. Dan bagi mereka yang ditinggalkan, petiklah musibah ini sebagai hikmah, karena sesungguhnya dibalik tragedi ini Tuhan Maha Tahu apa yang terkandung dalam hati setiap insan.
Sebagai tambahan saya sisipkan tampilkan cuplikan video detik-detik jebolnya tanggul Situ Gintung.