Dalam perjalanan sejarah orang-orang shalih telah terbukti banyak sekali yang memiliki karomah. Demikian pula kejadian-kejadian yang tidak masuk pikiran normal manusia kebanyakan, menjadi hal biasa bagi mereka. Boleh jadi sebagian dari pintu gaib telah sengaja dibuka buat mereka. Salah seorang shalih yang dikenal memiliki karomah adalah Abbas Ali yang lebih dikenal dengan julukan Al hajj al-mukmin.
Pada suatu hari mata-mata negara telah melakukan salah tangkap terhadap salah seorang sepupu Abbas Ali. Tidak tanggung-tanggung Abdunnabiy, demikian nama sepupu Abbas Ali itu, diancam akan dihukum mati. Tentu saja kejadian ini membuat shock kedua orang tua Abdunnabiy. Betapa tidak, anak yang tak melakukan dosa apapun itu malah diancam dengan hukuman sangat berat. Ayah Abdunnabiy yang terlihat putus asa dengan keputusan itu lalu bicara kepada Abbas Ali.
"Tak perlu kita berputus asa, tak ada gunanya selain hanya memberi jalan buat syetan. Bukankah seluruh persoalan hari ini ada dalam genggaman tangan Allah Subhanu wataala? Kenapa harus putus asa? Malam ini adalah malam Jum'at, sebaiknya kita semua berdoa agar ditunjukan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah," jelas Abbas Ali. Kedua orang tua Abdunnabiy tersebut diam terpaku.
Pada malam harinya selepas shalat Isya, mereka (kedua orang tua menyerahkan segala permasalahan kepada keputusan Allah semata. Diantara doanya itu mereka membaca ayat yang berbunyi "atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan..." (Q.S 27:62).
Pada akhir malam ketiga orang itu secara bersamaan mencium bau wangian luar biasa. Sesaat kemudian diikuti dengan munculnya sebentuk bayangan yang indah sekali. Ketiga orang itu terus khusyuk berdoa. Sementara dalam suasana yang indah dan terus-menerus tercium wangi itu terdengar ada suara tanpa terlihat wujudnya. "Allah Yang Maha Tinggi telah mengabulkan doa kalian dan akan menyelamatkan anakmu. Dia akan kembali kepadamu esok hari," begitulah suara tanpa kelihatan wujudnya tersebut. Abbas Ali mengamini kepada suara itu. Rupanya beliau mengetahui siapa gerangan suara itu. Sementara kedua orang tua Abdunnabiy karena kaget dan kelewat senang, saat itu juga langsung pingsan sehingga tidak bisa meneruskan kembali doanya. Abbas Ali menghentikan doanya dan menolong kedua saudaranya tersebut.
Keesokan harinya kedua orang tua Abdunnabiy dengan perasaan lebih tenang, menengok ke panjara tempat anaknya mendekam. Selepas menengok anaknya, kedua orang Abdunnabiy itu bertemu dengan para penegak hukum yang akan memutuskan hukuman mati buat anaknya. Dari mulut mereka yang agung di mata manusia itu (mudah-mudahan mereka juga mulia di sisi Allah SWT), kedua orang tua Abdunnabiy mendapat keterangan bahwa hukuman untuk anak muda itu ditangguhkan dan akan ditinjau kembali karena ada kejanggalan. Sementara Abdunnabiy sendiri akan dilepaskan setelah dzuhur.
Mendengar keputusan yang teramat sangat mengejutkan itu, kedua orang tua Abdunnabiy hanya berlinang air mata dan langsung sujud syukur. Mereka demikian bahagia karena doanya telah dikabulkan. Allah Yang Maha segalanya memang telah menentukan keputusan yang terbaik, sekalipun hal itu mustahil terjadi bagi pikiran manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentarnya