Social Icons

Pasukan Diklat Teknis Peradilan

Jumat, Februari 13, 2009

Hilangkan Bau Petai

Beberapa waktu yang lalu aku mampir ke rumah teman, lalu di paksanya untuk makan bersama. Rupanya temanku ini tahu persis makanan kesukaanku, dihidangkannya beberapa papan petai plus sambal terasi. Alamak, …. tanpa malu-malu (emang gw pikirin) dan tanpa menunggu dipersilakan tuan Rumah, segera kuambil satu papan petai lalu kukupas mengeluarkan bijian petai.

Entah kenapa, walau dihidangkan juga beberapa paha ayam goreng oleh tuan Rumah, aku lebih fokus mengganyang petai yang telah kucampur dengan sambal terasi. Duh, nikmatnya bukan main. Sampai tak sadar tenyata aku telah menghabiskan 3- 4 papan petai.

Menjelang sore akupun berpamitan.

Nah, ketika aku pulang, ternyata di rumah telah kedatangan tamu dari pihak isteri. Ada mertua, kakak ipar dan beberapa keponakan. Aku sebenarnya senang sih menerima kedatangan ereka, tapi ada satu hal yang mengganjal pikiranku. Ini lho,… persoalan jika aku pipis, sudah dipastikan bakal menimbulkan aroma “semerbak”. Apalagi kamar mandi cuma ada satu. Wah, masak sih aku mesti nahan pipis sepanjang malam…

Cuek bebek ah, …. Karena hari telah sore aku bergegas mandi dan ….hehhehehe, pipis...!

Takut bau “semerbak” tercium oleh mereka, lantas kusiram kamar mandi lebih dari satu air ember, setelah terlebih dahulu kucampur dengan pengharum lantai, dan tak lupa menggosok gigi. Memang sih awalnya nggak begitu tercium, namun ketika mertua cewek mau buang hajat, langsung saja bercuap-cuap ria : “Wah,… siapa yang abis makan petai neh…. ?!”

Hihiikkk,… lebih baik mendekam di kamar daripada malu. Rupanya isteriku yang tahu betul kegemaranku makan petai, mendatangiku dan memberikan secarik kertas, setelah itu kembali ke ruang tamu.

Tahukah Anda, kertas yang diberikan oleh isteriku itu ? Mau tahu… nih ada tertulis kalimat :

“Mas, kalo tidak ingin mulut dan pipisnya jadi berbau petai, segera minum segelas teh kental tawar”.

Aku berpikir, masa iya sih? Yang kutahu kalau mau ngilangin bau petai yah makan jengkol.

Ah, apa salahnya dicoba. Aku pun beranjak ke luar kamar, tetapi ternyata isteri lebih dulu telah menghidangkan secangkir teh tawar yang sangat kental, sebelum aku sempat melangkah ke dapur.

“Makanya, ….ngobrol dong kalo abis makan petai” seloroh istriku.

“Oh, jadi kamu toh rupanya yang bikin ruang tamu jadi “wangi” mendadak mertuaku muncul. Aku cuma bisa mesem-mesem…

Nah, Tuan dan Nyonya, jika kebetulan gemar makan petai jangan lupa resep ini, yah…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentarnya

 

Komentar Tamu

Mengenai Saya

Foto saya
Tinggi di sebuah kota kecil, depok jawa barat, kalo mo kerumah koe dan nggak ketemu tanya aja ama tukang pos, dijamin Anda akan tersesat lebih jauh. Nah, mendingan kontak aja di viruscinta18@gmail.com. Mudah bukan,...Tetap semangat dan berkreatifivitas....Salam.

Link Penting

Sample Text